Saturday, July 14, 2007

Seorang Taufik…

Seorang Taufik, telah meninggalkan dunia fana ini, meninggalkan semua kepahitan dunia, meninggalkan semua orang yang mencintainya, istri, anak-anak dan bundanya. Meninggalkan semua isak tangis yang diberikan oleh orang-orang yang mencintainya.

Seorang Taufik, telah memberikan sebuah pelajaran yang berharga, bahwa manusia tidak pernah tahu kapan akan dipanggil untuk menghadap Sang Empunya Hidup, Sang Khalik, dan yang mungkin bisa dilakukan adalah berusaha menjadi orang baik setiap hari, setiap waktu dan setiap masa yang dilewati, bahwa kehidupan ini bukanlah milik seorang manusia, bahwa kehidupan ini bukanlah kehidupan untuk diri sendiri, melainkan untuk orang lain, untuk membuat orang lain juga menikmati dunia ini dengan lebih baik dan indah.

Seorang Taufik, begitu rela mendermakan sebagian penghasilannya untuk memberi kehidupan yang lebih baik untuk 500 anak yatim piatu. Anak-anak yang telah kehilangan orang-orang yang seharusnya melindungi dan memberi nafkah bagi mereka, dan mungkin selama masa hidupnya tidak dapat menikmati kehidupan yang layak jika tidak ada orang lain yang peduli. Tapi, seorang Taufik telah memberikan sedikit kesenangan bagi mereka untuk menatap keindahan dunia, dan memberikan asa bahwa mentari akan selalu bersinar.

Seorang Taufik, memberi teladan bahwa tidak ada orang yang tidak akan sukses jika berusaha, waktu masih menjadi orang kecil, dia melakukan kerja apa saja termasuk ke menjadi seorang kernet angkutan umum, dan sekarang, dia mampu untuk menunaikan ibadah haji lebih dari 1 kali, dia mampu memberikan "kehidupan" untuk 500 orang anak, dan dia mampu hidup di sebuah perumahan elite.

Seorang Taufik, bukanlah orang hebat tapi dia adalah orang baik, itu salah satu kalimat yang diucapkan sahabatnya untuk mengantar kepergiannya, bukankah sulit lebih sulit untuk menjadi orang hebat dan akan (sebenarnya) jauh lebih mudah untuk jadi orang baik ? tapi apakah kita bisa menjadi orang baik yang bisa membahagiakan sebagian besar orang yang berada di sekitar kita ?

Seorang Taufik, telah berpulang ke Penciptanya, sebagai orang yang kagum padanya, hanya doa yang bisa terucap, semoga dia tenang di sisiNya dan diberi ketabahan untuk semua orang yang terluka atas kepergiannya.

Yang pasti, Seorang Taufik, yang telah membuat aku menulis untuknya. Selamat Jalan, Haji Taufik Savalas….


 

Andai Ku tahu
kapan tiba ajalku
ku akan memohon
tuhan tolong panjangkan umurku … (song : Andai Ku Tahu, by : Ungu)

Friday, February 16, 2007

Pak Tua, Sebuah Pelajaran...

Seorang lelaki tua bertelanjang dada, berkulit gelap mungkin karena sudah lama terkena panas matahari yang selalu menyengat, dengan rambut yang sudah memutih, duduk di trotoar di sudut jalan yang ramai, ditemani oleh 2 batang bambu dan sebuah plastik putih yang berada diatas kepalanya, mungkin tuk sekedar menahan panas dan air hujan yang mungkin mengguyurnya, banyak orang berlalu lalang, tak sedikit motor dan mobil yang melintas, tapi tak ada seorangpun yang berhenti, bagi mereka mungkin hal tersebut sudah biasa.

Tak ada sinar kehidupan pada matanya yang sayu, dikelilingi oleh kulit yang sudah meng-eriput termakan oleh sang waktu, punggungnya yang sedikit melengkung kedepan mungkin karena sudah terlalu lama dia duduk dan berdiam di situ. Apakah dia tidak merasa udara dingin yang menyerang saat malam menjelang atau saat sang dewa hujan mencurahkan airnya dan udara dingin ke bumi ini ? Tak terlihat keinginannya untuk mencari tempat yang lebih hangat

Tak tampak istri maupun anak-anaknya, apakah dia memang tidak mempunyai anak dan istri ? apkaha dia sudah hidup sebatang kara di dunia ini dan hanya menunggu sang malaikat maut menjatuhkan tangan kepadanya ? seperti itukah nasib seorang tua miskin yang tidak mempunyai anak istri, sehingga untuk hidupnyapun harus mengiba kepada orang lain ? apakah dia salah jika dia tidak mempunyai tabungan yang cukup untuk hari tuanya ?

Apakah dia memang tidak mempunyai saudara di dunia ini ? ataukah memang tak ada satupun sanak-saudaranya yang mau mengakuinya sebagai saudara ? Apakah tak ada satupun yang menaruh rasa iba dan memberikan makanan ataupun pakaian padanya ? jikapun ada apakah cukup untuk menyambung kehidupannya dari hari-ke hari ?

Masih segar dalam ingatan saat sang guru mengajarkan kepada para muridnya bahwa fakir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara, apakah itu masih berlaku dengan kondisi yang seperti ini ? mungkin tidak, tapi apakah yang berwenang sama sekali tidak mempunyai tanggung jawab moral untuk melakukan sesuatu ? mungkin salah untuk berpikir seperti ini, tapi salah siapakah semua ini sehingga kondisi seperti itu terjadi ? salahkah orang-orang yang berlalu lalang di depan laki-laki itu tanpa berbuat sesuatu ? atau salahkah yang berwenang karena tidak mampu memelihara para anak dan fakir miskin itu ? mungkin satu-satunya yang bisa jelas dipersalahkan adalah lelaki tua itu, dia salah karena tak punya anak-istri yang bisa merawatnya di hari tua, dia salah karena tidak mempunyai saudara ataupun siapapun untuk bisa dianggap saudara, dia salah karena tidak mempunyai pekerjaan yang bisa memberikan dana pensiun kepadanya seumur hidupnya, dia salah karena tidak mau menabung disaat dia masih menghasilkan dan mampu menabung, benarkah demikian ?

Bagiku, bapak tua itu memberikan pelajaran yang sangat berarti bahwa hidup ini adalah suatu perjuangan dan bukan perjalanan biasa, sebuah perjuangan yang membutuhkan perasan keringat yang tak terhitung, bahwa tidak akan ada orang yang bertanggung jawab dengan kondisi dan kehidupan kita selain diri kita sendiri, tak ada yang bisa diharapkan jika kita tidak mengharapkan pada diri kita sendiri, tak ada perjuangan jika kita tidak berjuang sendiri.


Inspired : oleh seorang lelaki tua yang selalu duduk di sudut jalan

Tuesday, February 13, 2007

Sayang, Kuberikan Untukmu

Ingin ku memelukmu lembut, dan membawamu kedalam dekapanku.
Ingin ku berikan kehangatan tubuhku, untuk sedikit menepis rasa dingin yang menyerang tubuhmu.
Ingin ku berikan ketenangan hatiku untuk sekedar mendamaikan kegundahan yang mengendap dalam hatimu.
Ingin ku berada di sisimu tuk membantumu dari setiap kesusahan yang menghadangmu
Ingin ku membelaimu tubuhmu, menyalurkan kasih sayang dan cinta di hati ini untukmu

Sayang, aku akan selalu memberikan yang terbaik untukmu, walau mungkin tak terucap lewat kata, tapi semoga tulisan ini akan dapat menjawab semua keraguanmu padaku.

Happy Valentine Day, Darling


nb: buat semua temen2 yang merayakan, happy valentine juga semoga tumbuhan cinta di hati kita akan berbunga.

Thursday, January 25, 2007

Si Miskin Tidak Boleh Sakit ?

Sebuah spanduk besar yang direntangkan oleh sebuah parpol berisi kira-kira "Apakah Si Miskin Tidak Boleh Sakit (di Jakarta) ?" mengusik alam pikiranku.
Heii.....apakah ada seorangpun di dunia ini yang tidak mempunyai hak untuk sakit ? apakah ada orang di dunia ini yang bisa hidup sehat terus dari lahir sampai kembali kepelukan sang Khalik ? ada ?
Dan siapa orangnya yang mempunyai hak untuk melarang orang lain untuk sakit ? bukankah sakit itu manusiawi sekali, dan bahkan bukan manusia saja yang "harus" sakit, tetapi hewan, tumbuhan juga akan mengalami yang namanya sakit, so kenapa orang yang bertitle "si miskin" sampai tidak diperbolehkan untuk sakit ?

Sebuah kenyataan yang sangat menyakitkan, jika kita lihat kondisi saat ini terutama di kota-kota besar, dimana semua kebutuhan dasar sebagai sebuah bangsa dan manusia (tentu saja) semakin sulit dijangkau oleh orang-orang yang kurang beruntung, orang-orang yang hanya memiliki dan mendapat sedikit uang walau sudah bekerja dari pagi sampai pagi lagi, adil ? mungkin ? karena pasti seseorang yang diberi pertanyaan seperti itu mempunyai berjuta-juta justifikasi untuk memberikan jawabannya.

Dengan biaya pengobatan yang bisa dibilang sangat sangat tinggi seorang miskin akan sangat sulit "menikmati" fasilitas dari rumah sakit, jangan pernah berpikir untuk berobat di rumah sakit swasta, untuk berobat di rumah sakit negara atau puskesmas yang nota bene seharusnya masih mempunyai "keringanan" dengan adanya bantuan dari pemerintah dengan bermacam-macam programnya pun kadang merupakan barang mewah bagi si miskin. Dan apa yang terjadi jika mereka memaksa untuk berobat kesana ? hanya kecuekan dari staf-staf yang ada disana yang akan mereka rasakan, ya...mereka bagaikan sebuah sekumpulan sampah, yang tak perlu dilirik bahkan bila bisa dijauhkan dari lingkungan.
Dosa apakah mereka ? aku pikir bukan salah mereka berada dalam kondisi seperti itu, miskin bukanlah sebuah pilihan bagi manusia siapapun. Dan pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana nasih mereka dengan kenyataan bahwa mereka adalah orang miskin ? apakah kemudian mereka kehilangan hak-hak mereka bila mereka miskin ? jika jawabannya adalah "ya", maka berbahagialah orang "kaya", dan nikmatilah kekayaanmu selagi sempat, karena mungkin saja engkau akan menjadi orang miskin dan itu berarti engkau akan kehilangan semua hak-hakmu.

Wednesday, January 17, 2007

Kasih, Hadapilah Semuanya...

Kasih, jangan terlalu kau paksakan segala sesuatunya, biarkan semua itu mengalir seperti adanya. Di saat masa pengenalan kita yang masih bagaikan seorang bayi yang mulai merangkak, jangan bebankan sesuatu yang lebih berat, karena pada akhirnya tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik adanya.

Aku tahu, umur kita sudah tak bisa dikatakan muda, tetapi itu bukan suatu alasan untuk membuat segala sesuatunya menjadi lebih cepat bukan ? siapapun membutuhkan waktu, untuk mengerti dan memahami satu sama lain, karena disitulah tujuan dari proses ini, kita diciptakan unik olehNya dan kita harus berusaha menyamakan apa yang ada di dalam pemikiran kita terhadap pasangan kita. Dan aku yakin kita sudah berada di jalan yang benar.
Ingatkah kau akan sebuah nasihat, bahwa segala sesuatu yang dimulai dan di proses dengan tergesa-gesa tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik ? aku tahu situasi ini memang tak mengenakkan dan bukan keinginan kita, tapi situasi ini harus kita hadapi.

Sayang, aku tidak menyalahkanmu atas segala yang terjadi saat ini, situasi ini, bagi aku merupakan situasi dari konsekuensi yang harus kita terima, dan aku menerima semuanya bukan sebagai beban melainkan sebagai sebuah tantangan untuk membuktikan kesungguhan kita atas komitmen yang sudah kita buat dan kita perjuangkan bersama. Aku harap, engkau juga melakukan hal yang sama seperti diriku, janganlah engkau mundur, janganlah engkau menyerah, janganlah engkau putus asa karenanya.

Cinta, tidak ada yang bisa kita lakukan saat ini, hanya sikap tegar dan pasrah padaNya saja yang kita bisa lakukan, karena kita bukanlah Sang Pengatur, kita hanyalah serdadu-serdadu mungil di dalam lingkaran kehidupan ini. Semoga Sang Kuasa memberikan berkat kasihNya sehingga perjuangan kita ini dapat mencapai hasil sesuai dengan yang kita impikan bersama.

(untuk teman-temanku yang sedang berjuang untuk melakukan dan menghasilkan sesuatu, teruslah berjuang karena tidak akan ada rasa sesal walau kegagalan menyapa jika kita memang sudah berjuang dengan sepenuh tenaga)

Sunday, January 07, 2007

Doa kami kepadaMu

Allah yang Illahi, terima kasih atas berkat dan tuntunan yang telah Kau berikan, karena dengan itu semua, kami semua dapat menyongsong sang fajar di tahun baru ini dengan hati yang lapang, dengan semangat yang menyala dan dengan kepercayaan bahwa Kau akan selalu mendampingi kami semua.

Allah pengatur alam semesta, di awal tahun ini Kau tlah berikan kami banyak cobaan, banyak kejadian tak menyenangkan terjadi di awal tahun ini. Kejadian yang menyebabkan ribuan tetes mata membasahi setiap jengkal tanah yang kami injak, mengoyak hati kami yang sedang dipeluk oleh kebahagiaan sesaat karena bisa menikmati keindahan fajar di tahun yang baru ini.

Allah yang maha mengetahui segalanya, tunjukkan kepada kami, berikan kami tuntunanMu, berikan kami arah untuk menemukan keluarga, saudara kami, yang saat ini masih belum ditemukan, entah dimana. Allah yang maha kasih, segera tuntaskan kesedihan kami, segera hapus sisa-sisa ketidak pastian di hati dan pikiran kami, karena dengan mengetahui keadaan keluarga dan saudara kami, akan membuat kami merasa lebih lega, akan membuat kami mempunyai kepastian walau mungkin kenyataan yang kami terima sangat menyedihkan, tetapi kami sudah berusaha menyiapkan diri untuk menerima segalanya, Allah berikan kami kekuatan agar kami bisa menerima kenyataan yang sebenarnya, karena aku tahu bukan kehendak kami yang terjadi tetapi kehendakMu lah yang akan terjadi.

Allah sumber segala kasih, curahkan kasihMu, berikan kekuatan kepada kami untuk menerima segala sesuatu yang terjadi pada diri kami, dan juga berikan perlindunganMu agar kami dijauhkan dari segala kejahatan di dunia ini. Allah jagalah kami selalu.

Amin

Nb : kepada semua keluarga korban hilangnya pesawat Adam Air yang masih belum diketemukan sampai saat ini, semoga Allah memberikan kekuatan untuk menerima situasi ini. Dan semoga situasi tak menentu ini cepat berakhir dan kepastian akan datang menjelang.

Saturday, December 23, 2006